Sunday, September 15, 2019

Berawal Dari SDM

" Carilah ilmu dari lahir hingga keliang lahat"
" Carilah ilmu walau sampai ke negeri cina"
" Akhlak dan adab lebih utama dari ilmu"
" Guru, Pahlawan tanpa tanda jasa"

Salam penulis
mungkin dari sebagian pembaca sudah pernah mendengar salah satu kutipan diatas, dari kutipan diatas kita bisa tau betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan seorang manusia, dari ilmu seorang akan lebih terarah, tapai sayang nya kita warga indonesia belum bisa memaknainya dengan baik dan benar terlebih lagi untuk kita di negara berkembang salah satu penyebab terpuruknya suatu negara adalah Sumber daya manusia (SDM). selain faktor ekonomi, SDM menjadi salah satu faktor penting dalam penilaian maju atau tidak nya suatu negara.

Selamat Datang di Indonesia.
Coba kita perhatikan, kenapa indonesia kita tercinta seakan akan terbelakang, Mohon maaf tidak "menjudge" untuk Seluruh, tapi rata-rata SDM dan Calon SDM di indonesia. Saya tidak membawa data, tabel, keterangan ahli bidangnya, 
Sesuai Moto blog saya, ini hanya tulisan sang Awam, dan saya menulis dari lingkungan saya, pandangan saya, dan keinginan.
Saya selalu berfikir, "kita bisa loh lebih dari sekarang ini, tapi kenapa ko masih seperti ini?"

Coba kita perhatikan secara berurut, dari hal yamg paling terpenting,
  • Keluarga
  • Pelajar
  • Pelajaran
  • Pengajar
  • Pengajara

Keluarga,
Saya pribadi, menganggap keluarga adalah hal paling penting yang harus dipertanyakan, kenapa SDM kita "sebegininya?"
Keluarga adalah Tangan pertama menyentuh anak, sebagai calon SDM di negeri kita, keluarga yang memberi dasar sosial, asuhan, batasan, kasih sayang, memilih dimana, siapa yang akan memberi masukan tambahan untuk ilmu yang lebih luas, menjamin kelangsungan nya.
Dilandasi dengan kasih sayang dan kewajiban.

Anak yang baik, dari keluarga yang baik.
Jadi kalo keluarga nya kurang baik, nanti anak nya jadi kurang baik? Belum tentu,

Pelajar,
Pelajar disini sama dengan Calon SDM, Pelajar atau anak atau seseorang sebagai maksud dari tulisan ini, pelajar yang baik, dari keluarga yang baik.
Meliputi macam macam usia pelajar, baik nya
Masuk pendidikan dari usia dini adalah 4 - 5 tahun
PAUD 5 - 6 tahun
SEKOLAH DASAR 6 - 12 tahun
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 12 - 15 tahun
SEKOLAH MENENGAH ATAS/ KEJURUAN 15 - 18 tahun
UNIVERSITAS /FAKULTAS 18 - seterusnya,
(Saran dari saya sesuaikan usia)
Ironis sekali, ternyata ada beberapa kasus khususnya di pedesaan, di usia 8 - 10 tahun masih buta huruf dan menghitung.
Lalu siapa yang harus membenahinya?
Pemerintah pusat dan setempat sudah memberikan aturan dan acuan untuk dasar 
Diantaranya 
Wajib belajar 9 tahun 
Wajib belajar 12 tahun, (2015 belaku)
Berlandasan 
UUD 1945 pasal 31
UURI 2003 pasal 6
Di dorong dengan subsidi di bidang pendidikan langsung ke pelajar dan sekolah.

Pelajaran
Dari pelajar yang meliputi usia, kita dapat menentukan pelajaran apa yang harus di berikan, 
Keluarga memiliki kuasa menentukan bahkan mengerahkan anak / SDM harus kamana dan harus di beri apa agar menjadikan anak / SDM ini lebih baik.
Bekali dengan ahlak budi perkerti dari usia dini, 
Taman kanak kanak dan sekolah dasar,
Asupan makanan pun, perlu di perhatikan untuk menjaga kesehatan dan jiwa dan raga nya,
Ca- Lis -Tung
Baca Tulis hitung, di usia dini adalah Vokal dari perkembangan anak / calon SDM mendatang. Cari mebaharuan pelajaran dan inovasi pelajaran untuk pengembangan dan penunjang untuk tambahan nya.
Pendidikan Agama, bisa di berikan dengan cara mengikut sertakan anak / Calon SDM dalam kegiatan keagamaan.
Perlihatkan Kegiatan Agama kita kepada anak sebagai motivasi untuk mereka, ajarkan sedikit demi sedikit di sesuaikan dengan kadar usia sang Anak / Calon SDM.

Pengajar
"Guru, Pahlawan tanpa tanda jasa" 
Dengar kata pengajar, kita pasti langsung tertuju pada Guru sekolah, bepakaian Coklat kekuningan, rapi, berwibawa dan pintar di bidang nya.
"Salam buat guru kita tercinta, engkau lah pahlawan kami"
Tapi, maksud saya bukan hanya guru sebagai pengajar untuk anak / Calon SDM kita, 
Orang tua, Pengajar ilmu Agama, kepemerintahan (aparatur negara) juga termasuk didalam bahasan tulisan ini, bahkan saya sangat menyaran kan,

Carilah / jadilah pengajar untuk mereka di Lingkungan, ceritakan pengalam baik anda, bawa mereka dalam kebaikan, beri contoh mereka tentang batasan-batasan, tunjukan kearifan anda, tunjukan sisi positif anda yang mudah merka tiru.
Guru di lingkungan sekolah bertanggung jawab memberikan materi, memeberi pengetahuan, memberikan penilaian, memberikan pengakuan (sertifikat (ijazah dan Laport)) sesuai standarisasi negara kita. 
Keluarga dan lingkungan adalah pengajar utama untuk membekali akhlak dan adab yang baik.
Berikan merika contoh tentang cara berdiskusi, cara bertoleransi, cara besaing dengan baik, cara menghormati.

Pengajaran
Pilih lah metode yang tepat bagi seorang pengajar agar si pelajar / calon SDM itu bisa memahami dan berimprovisasi terhadap ilmu yang di berikan oleh si pengajar, Berikan mereka ruang untuk berfikir sendiri, mencoba dan meneliti.
Guru sekolah mengunakan Komputer dan internet untuk menujang pembaharuan, 
Memeberikan ilmu pengethuan, menyampaikan apa yang ada dalam buku pelajaran dan menyederhanakan nya,
Keluarga menggunakan, kebiasaan baik untuk memotivasi, 
Guru agama memberikan modal akhlak dan aadab yang baik, 
Social setempat memberi contoh dan mengsinkronisasi,
Sesuaikan dengan letak wilayah dan budaya setempat untuk mengenalkan juga kearifan lokal, 

Tanamkan pada mereka, Prestasi nilai dunia bukan segalanya, Tanamkan niat baik akan berjalan selaras dengan pencapaian, tunjang dengan Doa, dan dukung mereka untuk tidak berhenti Belajar terhalang jarak dan waktu.
Sekian pandangan penulis
Semoga anak / Calon SDM kita bisa lebih baik kedepan nya.

No comments:

Post a Comment

Berawal Dari SDM

" Carilah ilmu dari lahir hingga keliang lahat" " Carilah ilmu walau sampai ke negeri cina" " Akhlak dan adab...